Contoh Wawancara


Wawancara

Di siang yang bolong tepatnya pada pukul 12.00 WIB, saya dan teman-teman akan mewawancarai seorang veteran yang masih hidup yang dulunya berjuang melawan penjajah dan sekutu. Setelah itu, kita segera bergegas menuju kediamannya di perumahan Veteran, Sidoarjo.
Anas            : “Permisi, selamat pagi, Bapak!”
Leopard      : “Selamat pagi juga.”
Anas            : “Sebelumnya saya minta maaf ya Pak, jika kehadiran saya mengganggu waktu istirahat Bapak.”
Leopard      : “Oh tidak apa-apa, dengan senang hati.”
Anas            : “Begini, Pak tujuan kami kesini adalah untuk mewawancarai seorang veteran
Leopard      : “Ya sudah.”
Anas            : “Bapak dulunya jadi pejuang veteran, apakah dengan terpaksa atau dengan kemauan sendiri?”
Leopard      : “Pejuang jaman dulu pastinya disadari dengan dedikasi yang tinggi/kemauan sendiri, karena mau tidak mau, suka tidak suka sebagai rakyat Indonesia masih memiliki tanggung jawab yang besar untuk mempertahankan wilayah NKRI.
Anas            : Lalu, bagaimana Bapak mempertahankan NKRI pada saat penjajahan masih terjadi?”
Leopard      : “Dulu saya ketika berumur 6 tahun sudah diajarkan oleh kakek saya bagaimana caranya untuk menggunakan sniper SG-669/senapan angin, sehingga saat saya berumur 10 tahun sudah diajak kakek saya untuk berperang melawan tentara sekutu Amerika serikat karena memahami saya dalam menggunakan senjata sniper, saya berhasil membunuh 10 tentara Amerika serikat dengan amunisi 10 tentara Amerika dengan amunisi 10 buah yang saya bawa saat itu. Sehingga tidak ada peluru yang terbuang.
Anas            : bagaimana pendapat bapak tentang generasi muda sekarang ?
Leopard      : saya rasa pemuda zaman sekarang masih belum mau utnuk berperang dalam hal bersaing ilmu dengan negara lain. Anak muda dewasa ini hanya duduk manis menikmati perjuangan para pahlawan kita yang telah gugur
Anas            : jadi apa harapan bapak agar pemuda Indonesia untuk kedepan dapat lebih baik?
Leopard      : jika kita hidup di dunia ini, kita harus lihat yang dibawah, tetapi jika kita menuntut ilmu kita harus melihat yang tinggi. Jadi menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap pemuda Indonesia untuk menjadi  generasi penerus bangsa ke depan.
Anas            : ya sudah pak saya kira cukup wawancaranya, terima kasih. Banyak.
Leopard      : sama-sama. 

0 komentar:

Posting Komentar